PEMBUKA

"Suluhidup" merupakan blog yang berisi tentang tulisan-tulisan firman Tuhan yang semoga dapat menjadi suluhidup bagi masing-masing pembacanya......

Cari Blog Ini

Sabtu, 17 Januari 2015

HAL BERPUASA



HAL BERPUASA (Matius 9 : 14 – 17)
Oleh: Edison Siringoringo
            Dulu saya tidak mengerti nats yang terkandung dalam Matius 9 : 14 – 17 ini, lalu saya meminta kepada Tuhan Yesus untuk Bimbingan Roh Kudus menjelaskan artinya dan berkat kasihNya inilah yang saya dapat dari Tuhan kita Yesus Kristus. Mungkin ada beberapa dari kita yang sama seperti saya tidak memahaminya dan Tuhan ingin kita semua memahami arti nats itu dan dapat mengaplikasikannya dalam keidupan kita. Sebab Tuhan ingin kita mempunyai dasar yang kuat yaitu mendengarkan firmanNya dan melaksanakannya. Ini merupakan rahasia spektakuler dari Allah Bapa kita, rahasia yang harus diungkapkan bagi manusia yang dia kasihi yang mendengar dan melaksanakan firmanNya.
Baiklah kita mulai saja. Banyak makna yang tersirat dari kata berpuasa yang bila disimpulkan  secara umum berarti BERPANTANG. Simpulannya memang singkat, cuma satu kata tapi pengertiannya atau maknanya sangat bervariasi. Mulai dari berpantang makan, minum, berpantang melakukan ini dan itu serta berpantang berupa menahan diri untuk melakukan sesuatu. Berpuasa sendiri banyak dilakukan orang dengan alasan atau motivasi yang berbeda - beda pula. Ada yang berpuasa karena ajaran agama tertentu, ada yang berpuasa karena kepercayaan tertentu, ingin mendapatkan sesuatu yang mustahil menjadi mungkin, dan lain lain, bla…bla…bla. Apapun makanannya, minumnya…….(akh tidak usah dilanjutkan karena saya tidak dibayar produsen untuk iklan produknya, he….he). Maksud  saya apapun alasannya, motivasinya, berpuasa dilakukan karna alasan tertentu yang nantinya diharapkan membawa suatu perubahan dalam hidup dan kehidupan manusia.
Bagi kita orang Kristen sebagai pengikut Kristus, hendaknya lebih memahami dan memagari motivasi kita agar lebih mengarahkannya kepada Tuhan kita Yesus Kristus. Bagi agama lain atau kepercayaan lain motivasi dasarnya adalah menyucikan diri untuk suatu pencapaian/ maksud tertentu. Tetapi bagi kita pengikut Kristus berpuasa adalah mendapatkan/ menggunakan berkat Tuhan melalui kuasaNya untuk memperlihatkan bagaimana Allah bekerja atau melakukan pekerjaan Allah. Melalui orang yang berpuasa Kuasa Allah bekerja untuk membantu manusia mengatasi permasalahan hidup yang begitu kompleks. Dengan Kuasa ini menyadarkan manusia betapa besar Allah Bapa kita yang sanggup menyelesaikan semua perkara kita. Puasa merupakan media sikap untuk kita mendapatkan kuasa Allah. Meningalkan kebiasaan kita untuk jangka waktu tertentu seperti Tidak makan dan minum, tidak melakukan suatu kegiatan spt biasanya merupakan bentuk kerelaan sikap dan kesiapan kita untuk melakukan pekerjaan Allah. Inilah rahasia itu yang Tuhan telah bukakan yang telah dia sampaikan lebih dari dua ribu tahun yang lalu seperti yang terdapat dalam alkitab pada Matius 9 : 14 – 17. Beginilah Firman Tuhan :       
14Kemudian datanglah murid-murid Yohanes kepada Yesus dan berkata: “Mengapa kami dan orang Farisi berpuasa, tetapi murid-murid-Mu tidak?”
15Jawab Yesus kepada mereka: “Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berdukacita selama mempelai itu bersama mereka?. Tetapi waktunya akan datang mempelai itu diambil dari mereka dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa.

Ketika Tuhan kita Yesus Kristus ada didunia ini bersama-sama dengan kita manusia tepatnya lebih dari dua ribu tahun yang lalu kita tidak berduka cita karena Tuhan turun tangan membantu manusia untuk menyelesaikan segala permasalahan kita. Tuhan menggunakan kuasanya untuk membantu kita. Orang buta Tuhan buat bisa melihat, orang bisu Tuhan buat bisa bicara, Tuhan sembuhkan segala penyakit, Tuhan mengusir setan dari orang yang kerasukan, Tuhan membangkitkan orang mati, Orang lumpuh Tuhan buat berjalan, Tuhan mengabulkan banyak permohonan, dan banyak lagi pertolongan Tuhan pada masa itu. Setelah Tuhan Yesus mati, dan naik kesurga disitulah kita berdukacita karena kita harus melakukannya sendiri dengan menggunakan kuasanya. Menggunakan kuasanya tidaklah semudah yang kita pikirkan, kita hendaklah suci sama seperti Dia yang suci. Kuasa yang besar itu yang dapat menyelesaikan perkara itu berasal dari seseorang yang suci jadi kesucian adalah kunci penggunaan kuasa Tuhan. Jelasnya adalah Kuasa itu berasal dari kesucian jadi siapapun yang hendak menggunakan kuasa itu haruslah dari orang yang suci atau menyucikan diri. Bagaimana cara kita menyucikan diri…..?, ya BERPUASA……. Hendaklah kita berpuasa karena puasa sebagai jembatan kita untuk mendapatkan ijin Tuhan dalam melakukan pekerjaanNya.    
16Tidak seorangpun menambalkan secarik kain yang belum susut pada baju yang tua, karena jika demikian kain penambal itu akan mencabik baju itu, lalu makin besarlah koyaknya.17Begitu pula anggur yang baru tidak diisikan ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian kantong itu akan koyak sehingga anggur itu terbuang dan kantong itupun hancur.

Tidak seorangpun dapat melakukan pekerjaan Allah selain Tuhan Yesus sendiri sewaktu Tuhan Yesus melakukan tugasnya didunia ini sebab kuasa itu ada dan bersumber dari Tuhan sendiri dan Tuhan berikan pada manusia setelah Ia pergi agar pekerjaan Tuhan dapat dilakukan manusia dengan menggunakan kuasanya.

Tetapi anggur yang baru disimpan orang dalam kantong yang baru pula, dan dengan demikian terpeliharalah kedua-duanya.”

Kuasa Allah hanya dapat digunakan oleh Tuhan Yesus sendiri dan dapat digunakan oleh manusia dengan ijin Allah/Tuhan yesus sendiri (ijin didapat dengan berpuasa) setelah Yesus naik kesurga meninggalkan dunia ini dengan demikian nama Allah semakin dipermuliakan sehingga terpeliharalah keduanya yaitu kuasa Allah dan pengguna kuasa Allah sama – sama terpelihara. Terpujilah nama Tuhan, Amin.

SUKSES DUNIA AKHIRAT



SUKSES DUNIA AKHIRAT
Oleh : Edison Siringoringo

Sukses merupakan impian semua orang, tak satu manusiapun menginginkan hidupnya hancur dengan segudang kegagalan demi kegagalan. Semua ingin sukses, namun sayang sukses dunia saja. Kita tak pernah berpikir bahwa keadaan dunia dan rohaniah saling berhubungan dan mempengaruhi satu dengan yang lain. Sukses tidaklah datang begitu saja, tidak jatuh dari langit tanpa ada sebabnya. Beberapa cerita orang sukses duniawi mengatakan bahwa kesuksesan yang diraihnya atas kerja keras dan usaha yang dilakukannya selama ini. Memang benar bahwa usaha yang kita lakukan turut membantu pencapaian kesuksesan kita tapi itu hanya sekian persen saja dan sebagai penentunya hanya restu dari Tuhan. Mungkin ada pertanyaan bagaimana dengan orang yang hidupnya diluar Kristus?, toh mereka sukses semua gak perlu doa ke Tuhan Yesus; gak perlu minta keTuhan Yesus tapi sukses. Ya betul tapi suksesnya Cuma sukses duniawi tidak sukses surgawi. Satu hal yang perlu kita tahu bahwa Kasih Tuhan berlaku untuk semua manusia. Gak dibatasi manusianya yang begimana, gak lihat umur, jenis kelamin, agama, status, dll. Tuhan tidak menciptakan yang tua aja, laki-laki aja, islam atau Kristen aja, yang kaya aja, bukan..bukan itu. Tuhan menciptakan manusia tanpa embel-embel duniawi seperti itu. Dengan kasihNya Tuhan menciptakan MANUSIA. Burung saja dia pelihara, bunga bakung saja dia beri warna yang indah, apalagi manusia. Untuk urusan sukses dunia memang oke tapi untuk surgawi, nanti dulu…..Hanya saja sangat disayangkan jika kita melulu ngurusi urusan duniawi saja dan mengkesampingkan urusan akhirat.
Pernahkah kita berpikir bahwa yang terjadi dalam hidup kita adalah suatu kebetulan atau semata – mata karna usaha kita sendiri. Kita ambil satu contoh, jika kita menanam pohon apel, maka untuk mendapatkan buah apel kita harus membuat usaha untuk membuatnya berbuah. Memang betul, saya sependapat bahwa kita harus menanam bibitnya, menyiraminya, memupuknya, merawatnya, memberi pupuk buah dan daun agar cepat dan berbuah baik. Akan tetapi satu hal yang sering kita lupakan bahwa kita tak dapat menentukan masa depan buah apel tersebut apakah akan hidup, mati, berbuah, kena hama, dan lain sebagainya. Walaupun kita telah memupuknya, telah menyiraminya atau jelasnya kita telah merawatnya dengan baik, semua itu bukanlah jaminan untuk dapat menentukan masa depan pohon apel tersebut. Kadangkala kenyataan tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan. Saya hanya bisa memberi satu jawaban bahwa masa depan buah apel tersebut apakah harus bertumbuh, layu, bertumbuh tidak berbuah, berbuah tapi tidak baik buahnya, bertumbuh dan berbuah banyak dan baik, dll, telah ditentukan jauh sebelum apel itu ditanam. Ada yang mengaturnya demikian, apa….?, yang pasti bukan kita. Ada sesuatu kekuatan yang mengaharuskannya demikian. Apakah itu…..?, kuasa Tuhan.
Sama halnya dengan hidup kita bahwa seluruh umat manusia mendambakan kesuksesan bahkan berusaha sekuat tenaga melakukan apa saja untuk meraihnya, mulai dari sekolah dasar sampai sarjana, membuat diri banyak pengetahuan dengan belajar, mendapat prestasi belajar yang baik dll. Sekarang mari kita lihat, apakah semuanya mendapatkan kesuksesan….?, apakah kita mempunyai kuasa untuk meletakkan kesuksesan itu ditangan kita?. Rasanya tidak, finally…ada yang sukses dan ada yang tidak. Lantas apa yang membuat demikian….?. pernahkah kita mengalami atau saudara atau keluarga atau sahabat atau siapa saja yang kita kenal dan tahu bahwa ada sesuatu yang terjadi diluar kehendak kita?. Atau ada sesuatu kejadian yang kita tidak sangka-sangka terjadi dalam hidup kita atau mereka?. Saya hanya punya satu alasan bahwa apapun yang terjadi dalam hidup kita  bahwa semua itu telah ada yang mengaturnya yaitu Tuhan dan jalan hidup kita telah diatur bahkan jauh sebelum kita ada dan kita hanya tinggal menjalaninya saja. Tidak ada yang kebetulan dalam hidup, mungkin ada dari kita yang tidak memepercayai ini tetapi inilah rahasia Tuhan dalam hidup kita. Lantas apakah jalan hidup yang sudah disuratkan dapat diubah…?, ya dapat…..dengan iman, kasih dan pengharapan seperti yang akan dibahas dalam tulisan ini.
Sebelum kita bicara lebih jauh kearah sana ada baiknya kita terlebih dahulu mengenal hidup kita didunia ini. Kehidupan didunia ini hanya sebagai tempat ujian bagi kita untuk memperoleh kehidupan abadi diakhirat nanti. Kenapa saya katakan demikian?, karena dunia ini hanya sementara saja. Buktinya, tanaman tumbuh lalu layu dan mati. Binatang lahir tumbuh dan mati (ada yang mati karna sakit, mati sendiri dan mati karna dimakan manusia), tembok atau gedung sekokoh apapun akan runtuh, kayu sekuat apapun akan rapuh dan bukti lain lagi adalah bahwa manusia mempunyai batas hidup yang kita sebut usia. Setelah manusia mati maka kemana tujuan berikutnya?, apa selanjutnya?, apa manusia itu akan lenyap selamanya…, tidak ada kelanjutan ceritanya lagi….?. salah…..cerita masih berlanjut. Menurut alkitab manusia terdiri dari dua unsur, unsur daging dan unsur roh. Daging hanya ada, hanya berlaku, hanya hidup, didunia saja. Setelah itu daging akan lenyap kembali menjadi debu kembali ke-asal mula penciptaan seperti yang diceritakan oleh alkitab. Sementara roh akan kembali ke-Sang Pencipta untuk dimintai pertanggungjawaban perbuatannya bersama daging selama hidup didunia. Jadi jika kita sadar bahwa dunia ini sebagai tempat untuk menguji roh kita dari keinginan-keinginan daging atau duniawi. Jika kita sukses mengalahkan keinginan daging maka sukses rohania sudah pasti menjadi milik kita dan surga sebagai upahnya, tetapi jika gagal……sudah pasti neraka sebagai pelabuhan akhir roh kita.
Sayang sekali…. manusia hanya memfokuskan diri untuk sukses secara duniawi saja tanpa memperhatikan kebutuhan rohaninya. Manusia berlomba lomba mendapatkan harta dan kekayaan, menempuh cara apa saja untuk meraihnya, Cara halal maupun bukan halal adalah cara yang lazim untuk digunakan.  Padahal seandainya kita sadar bahwa harta itu sangat bersifat sementara, sebenarnya harta yang kita peroleh hanya untuk membantu kita hidup selama dalam pengujian didunia ini, karena setelah kita mati maka harta tersebut akan tinggal karena tempatnya hanya didunia saja. Harta digunakan untuk membeli makanan sebagai pemuas nafsu makan kita saja, padahal kalau kita sadar makanan enak atau tidak enak, makanan mahal atau murah, pasti berujung dibuang kedalam kloset. Sukses juga hanya didefenisikan sepihak saja hanya untuk kepentingan duniawi. Bahkan jika seseorang sukses secara rohaniawi tidak dianggap sebagai suatu kesuksesan,
Realitas kehidupan manusia ada yang kaya dan ada yang miskin dimana masing – masing telah disuratkan dan diberi tugas dan tanggung jawab masing-masing. Untuk orang kaya, Tuhan dengan keras mengingatkan bahwa betapa sulitnya orang kaya masuk kedalam kerajaan surga bahkan lebih mudah gajah masuk kedalam lubang jarum daripada orang kaya masuk kedalam kerajaan surga (mat 19:23-24). Alasan sangat sesuai karena mereka telah kaya upah secara duniawi dan minim upah surgawi. Semakin banyak hartanya semakin susah untuk memberi atau menjalankan perintah Tuhan (mat 6:19-21). Semakin banyak harta semakin ia diperbudak oleh harta dan lagipula cara dalam mendapatkan harta selalu dilakukan dengan cara-cara diluar jalan Tuhan. Bagaiamana dengan nasib simiskin?. Yang miskin sangat minim harta duniawi tetapi mereka dijamin oleh Tuhan untuk memiliki kerajaan surga. Ini jaminan tanpa syarat karena Tuhan sendiri mengatakan berbahagialah kamu yang miskin dihadapan Tuhan karena kamu akan mewarisi kerajaan surga. Jamninan ini berlaku bagi orang-orang yang tabah dalam kemiskinannya. Kata tabah sendiri berarti walaupun miskin tetapi tetap dijalan Tuhan. Sebenarnya kenapa harus ada batasan yang tegas antara miskin dan kaya….?. jawabannya sangat sederhana semua itu ada untuk menggenapi pekerjaan Tuhan. Yang kaya dijinkan untuk kaya untuk melihat apakah kekayaan yang dimilikinya diarahkan untuk kemuliaan Tuhan atau kepada hal yang lain yang juga bersifat duniawi yang sifatnya hanya memuaskan diri sendiri. Yang miskin memang diijinkan Tuhan sebagai tempat pelaksanaan tugas dan kewajiban orang kaya. Kalau mereka tidak ada, atau semua manusia adalah orang yang kaya harta, lantas kemana orang kaya akan mewujudkan kasih mereka. Jadi sudah sepantasnya jika masing-masing tahu tugas dan tanggungjawab serta hak masing-masing sesuai firman Tuhan maka akan terjadi keseimbangan dengan hasil akhir sesuai dengan yang diinginkan Tuhan yaitu membawa manusia kembali ketaman Eden atau surga yang Tuhan sediakan bagi umatNya. Nah sekarang muncul lagi pertanyaan…., apakah keadaan ini bisa berubah sementara diatas tadi sudah jelas dikatakan bahwa jalan hidup kita telah tersurat atau disuratkan Tuhan sebagaimana adanya. Bisakah jalan itu dibelokkan….?. jawabnya bisa!, dengan konsekwensi terjadi perubahan tugas dan tanggung jawab serta haknya yaitu yang kaya mengayomi yang miskin dan yang miskin digunakan Tuhan sebagai alat untuk orang kaya menjalankan kewajibannya. Dengan apa, bagaimana caranya?. Dengan firman dan perintah Tuhan juga. Iman, kasih dan pengharapan. Ini berlaku untuk sikaya dan simiskin, sama saja. Iniah kunci kesuksesan yang kita bicarakan diawal. Iman, kasih dan pengharapan. Yang kaya lakukan ini pasti masuk surga. Yang miskin melaksanakan ini maka pasti jadi kaya dan melakukan tugasnya sebagai orang kaya sesuai firman, maka pasti masuk surga. (Kalau mau tetap miskin juga gak apa-apa, yang penting dijamin Tuhan untuk masuk surga). Jadi terpeliharalah keduanya, sikaya dan simiskin.
Mari kita lihat satu persatu kunci sukses ini.
1.    Iman
Menerima Jesus sebagai Tuhan, menjadikan Tuhan Jesus sebagai pegangan hidup dan melakukan segala pekerjaan dengan jalan Tuhan dan demi nama Tuha Yesus, berdoa agar setiap usaha yang dilakukan diberkati oleh Tuhan dan percaya Tuhan Yesus akan membantu dan mengabulkan semua keinginannya,(mat 7:7-14). Dalam Markus 11-24-26 Tuhan Yesus mengatakan:  Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu.
2.    Kasih
Ingat…., inti dari kedatangan Tuhan kedunia ini adalah kasih jadi ini sangat penting. Alkitab mengatakan iman tanpa kasih adalah hampa, kosong dan mati. Kasih adalah perwujudan dari iman yang dapat kita lihat dari perbuatan-perbuatan kita yang sesuai dengan perintah Tuhan. Dan inilah kunci kegagalan orang kaya untuk masuk kerajaan surga dan kunci kegagalan orang miskin untuk menjadi kaya (mat 19:16-26). Jika ini dijalankan makan yang kaya akan masuk surga semakin melengkapi dan menyempurnakan kesuksesannya dan jika ini dijalankan oleh simiskin maka sama nasibnya seperti sikaya. Dan jika status sudah berubah maka tugas dan tanggungjawabpun berubah pula secara otomatis. Jadi jelas salah yang dikatakan oleh rhoma irama dalam lagunya bahwa yang kaya makin kaya dan yang miskin makin miskin. Kunci ini aplikasinya ada pada nats alkitab ketika yesus memberi perumpaan tentang kerajaan surga (Mat 25:31-46). Disana dikatakan bahwa pada akhir jaman semua orang yang melakukan perintah Tuhan akan diletakkan dibagian kanan untuk masuk kedalam surga. sedangkan yang tidak melaksanakan perintah Tuhan diletakkan disebelah kiri untuk dibuang kedalam neraka dan disana akan terdengar erangan dan kertak gigi. Tuhan Yesus mengatakan bahwa untuk yang disebelah kanan bisa masuk kerajaan surga karena ketika Aku lapar kamu memberi Aku makan, ketika Aku haus kamu member Aku minum, ketika Aku telanjang kamu memberi Aku pakaian, ketika Aku orang asing kamu memberi Aku tumpangan, ketika aku sakit kamu melawat Aku dan ketika Aku didalam penjara kamu mengunjungi Aku. Inilah inti dari kasih, jika kita melakukan semua ini maka hidup kita akan diubahkan dan berkat Tuhan akan mengalir atas hidup kita dan keluarga kita. Gak usah jauh-jauh untuk aplikasi nats ini, gak usah jauh-jauh nyari orang miskin. Mari kita mulai dari keluarga kita. Dalam sebuah keluarga tidak semuanya bernasib baik. Jadi bagi saudara yang berkelimpahan, bantulah anggota keluarga yang kekurangan. Dan sebaiknya hal ini dilakukan seperti dalam nats mat 6:1-4. Mengenai apa yang hendak kita makan, pakai Tuhan juga sudah mengingatkan kita agar jangan khawatir mengenai itu walaupun secara jelas Tuhan mengigatkan kita bahwa sebelum semua itu digenapi dalam hidup kita maka kita terlebih dahulu diharuskan mencari kerajaan Allah terlebih dahulu baru semuanya itu akan ditambahkan dalam kehidupan kita. Seain itu ada beberapa hal yang membuat kesuksesan urung untuk mendekati kita yaitu ketidakmampuan kita untuk menjalankan perintah Tuhan terutama bagi orang kaya. Tuhan Yesus mengatakan, jangan menolak orang yang meminta kepadamu, jangan meminta kepada orang yang mengambil darimu. Jika bajumu diambil berikan juga jubahmu dan ini sangatlah sulit rasanya menjalankannya. Sebab dimana hartamu berada disitu hatimu berada artinya sayang harta sehingga sulit memberi.
3.    Pengharapan
Tetaplah berpengharapan kepada Tuhan, jangan putus asa karena keputus asaan hanya milik iblis yang mencoba memutuskan hubungan kita dengan Tuhan. Orang putus asa tidak akan melakukan apa-apa, orang putus asa akan menghujat Tuhan seolah-olah Tuhan tidak peduli dengan nasib kita. Salah……tanggapan itu sangat salah, Tuhan sangat peduli dalam setiap keadaan kita, dalam setiap detik hidup kita tak pernah ditinggalkannya. Berpengharapanlah selalu pada Tuhan, percayalah…..kau pasti mendapatkannya. Jika orang berpengharapan pada Tuhan maka dia akan setia menanti jawaban setiap doa yang kita hanturkan. Ingat….tidak ada yang sia-sia ketika kita meminta padanya. Seperti dalam alkitab dikatakan (mat 7:7-11) siapa yang meminta akan menerima, siapa yang mencari akan mendapat, siapa yang megetuk pintu akan dibukakan. dan percaya bahwa semua yang kamu doakan pasti dijawab Tuhan dan semua yang kamu lakukan pasti berhasil. Pasti…….
Jadi kesimpulan untuk hidup sukses dunia dan akhirat adalah:
1.    Percaya pada Yesus Kristus bahwa Dia akan membantu kita
2.    Menjalankan perintah Tuhan terutama tentang memberi makan, minum, tumpangan, melawat orang sakit, mengunjungi orang dipenjara dan semua itu Tuhan katakan sebagai orang hina (orang miskin)
3.    Dan tetap berpengharapan kepada Tuhan Yesus dengan meminta melalui doa-doa kita dan jangan pernah putus asa. Percayalah…….
 Sekarang tergantung kita memilih jalan, semua Tuhan serahkan pada kita untuk memilih. Bukankah semuanya ada dalam alkitab dalam missi Tuhan kedunia ini bahkan NyawaNya sendiri sebagai taruhannya untuk menyampaikan firman itu?, Apakah itu semua adalah kebohongan….?, tidak…., sebab itu adalah untuk menggenapi missi Tuhan yaitu mengembalikan manusia yang diciptakanNya dengan kasih itu ketaman eden yang dia siapkan pada awal penciptaan manusia yaitu surga yang abadi. Selain itu Tuhan tidak ingin manusia yang dia kasihi itu didapatinya dalam kesusahan karena itu dia menyampaikan segala sesuatunya didalam firmanNya yang terdapat dalam alkitab dan kita tinggal menjalankannya saja. Sekarang terserah kita……., semua terserah kita!

  

KAWIN UNTUK BERZINAH Oleh: Edison Siringoringo

Nasihat terhadap pencabulan: 1 kor 6:12-20, tentang perkawinan 1 kor 7:1-16

“Pokoknya aku minta cerai,….!” Atau “ Aku akan menceraikanmu, menyesal aku menikah denganmu…….!”. Saudara-saudara yang dikasihi Kristus, pernahkah atau mungkin pernah saudara mendengar kata-kata diatas?, atau jangan-jangan kita sendiri pernah mengungkapkan kata ini?. Baik suami, istri porsinya sama saja, pasti pernah melontarkan kata-kata ini. Kalau diagama teman kita yang muslim, kalau sudah keluarkan kalimat seperti  itu maka hukumnya sudah talak atau sama saja sudah bercerai dan tinggal dikukuhkan dipengadilan agama saja. Tapi syukurlah bagi kita orang Kristen tidak demikian adanya sehingga kita masih ada kesempatan untuk memperbaiki keadaan dan tak sampai kehilangan orang yang kita cintai yakni pasangan kita. Namun walaupun bukan begitu  yang pasti kalimat seperti ini gak boleh sembarangan diucapkan karena selain tak pantas juga gak enak  didengar sama tetangga. Kalau demikian jika nanti ada masalah dan selisih paham sebaiknya jangan sampai minta  cerai, sesekali minta yang lainlah. Misalnya minta uang, minta kue, minta mobil  dll, ha…ha….
Ok…, sekarang kita bicara tentang perceraian dari sudut pandang orang Kristen biar gak salah langkah dalam mengarungi bahtera rumah tangga. Agar rumah tangga yang kita bina sejalan dengan apa yang dinginkan oleh Tuhan kita Yesus Kristus.
Saya selalu ingatkan istri saya agar tidak selalu menonton acara sinetron dan infotainment, karena gak baik banget. Gak baiknya karena menurut saya banyak perilaku buruk yang disuguhkan oleh sinetron dan infotainment. Mulai dari pertengkaran dalam rumah tangga sampai perceraian sehingga perceraian dan pertengkaran itu dianggap biasa dan lajim untuk dilakukan. Ini pikiran-pikiran orang yang tidak mengenal kristus, pikiran-pikiran yang tidak pernah baca firman dalam alkitab jadi gak tahu hukum surgawi yang sebenarnya. Padahal kalau dipikir-pikir, Allah Bapa sudah bersusah-susah turun kedunia sampai rela turun tahta, sampai rela turun derajat dengan melepaskan status keTuhanannya untuk menjadi manusia, sampai mati lagi untuk mengabarkan kabar suka cita, kabar surgawi yang tertuang dalam alkitab tapi kita manusia terlalu sibuk ngurusi urusan dunia sampai lupa urusan surgawi. Lihat kabar sinetron, artis idola pada berlomba-lomba kawin cerai. Hari ini kawin, beberapa waktu kemudian cerai. Terus kawin lagi lalu cerai lagi. Nah ini yang tidak disadari para pelaku infotainment kalau mereka itu publick figure yang segala pola tingkah laku mereka dilihat berjuta-juta mata dan bahkan diikuti para fans fanatiknya. Akhirnya perceraianpun menjadi hal yang biasa. Hmmmm……
Aneh memang, unik lagi, dan terkadang lucu kalau lihat dan alami dinamika emosional dalam keluarga. Tiap saat sepertinya ada masalah, semua bisa jadi sumber penyebab masalah. Mulai dari masalah ekonomi, masalah anak-anak dan tak jarang masalah titisan dari keluarga lain diteruskan dalam keluarga kita. Artinya orang lain yang bermasalah  eh kita ikut-ikutan jadi bertengkar dalam keluarga. Masalahnya dari sebesar upil sampai segede dinosaurus bisa jadi penyebab pertengkaran dalam rumah tangga. Lucunya lagi, awalnya sih bicara biasa, eh tau-tau jadi tengkar hebat. ha….ha. ini realitanya pertengkaran yang membuat iblis tertawa riang karena sukses memporak porandakan kasih yang ada dalam diri dan rumahtangga kita. Pertama-tama saling ledek, saling ejek, kemudian naik kegrade (tingkatan) yang lebih tinggi diatasnya yaitu saling memaki dan mencaci, saling bentak dengan nada sol=Do, lalu lebih jauh laki saling pukul dan akhirnya ya keluarlah kata sakti sang iblis yaitu, cerai……!
Manusia bercerai sungguh banyak alasan yang dapat dijadikan untuk bercerai. Tapi apapun itu pasti ujung-ujungnya alasan akhirnya adalah karena sudah tidak ada kecocokan. Mari kita cermati lagi tentang realitas pernikahanan:
1.    Orang menikah karena sudah ada kecocokan, sedikit banyaknya karena cocok, sebab kalau tidak cocok pasti tidak menikah. Jadi ada cocok ada pernikahan, tidak ada cocok ya tidak ada pernikahan. Jadi gak benar kalau orang mau cerai karena tidak cocok.
2.    Menikah itu tidaklah dibangun karena satu alasan saja dan ini harus diketahui oleh semua orang yang akan menikah bahwa banyak alasan yang dapat dijadikan ketika memutuskan untuk menikah. Jadi masing-masing orang harus memikirkan ulang kalau mau bercerai karena biasanya orang ambil keputusan bercerai karena satu alasan atau beberapa alasan saja.   
3.    Menikah itu pada prinsipnya adalah menyatukan dua orang yang berbeda menjadi satu dalam rumah tangga. Jadi karena menyatukan dua orang makanya sering beda pendapat, sering gak nyambung karena realitasnya demikian. Nah ini harus wajib diketahui oleh orang yang berumah tangga bia masing-masing tidak egois karena egois ini adalah akar masalah yang kedua yang menyebabkan pertengkaran dalam rumah tangga. Ya intinya harus ada yang lapang dadalah harus ada yang mengalahlah.
4.    Biasanya diawal - awal pernikahan banyak dan sering muncul percekcokan. Namanya nyatuin hati, nyatuin dua orang yang berbeda jadi harus sabar hingga tiba saatnya semuanya jadi satu. Satu hati maksudnya. Jadi hati-hati disininya kalaupun terjadi jangan sampai gelontorin kata cerai.
5.    Kemudian suami dan istri harus sadar akan tugas masing-masing seperti yang Tuhan katakan dalam efesus 5 : 22 :22Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan, 28Demikian juga suami harus mengasihi isterinya sama seperti tubuhnya sendiri
1 Petrus 3:1,2,7 :Demikian juga kamu, hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, supaya jika ada di antara mereka yang tidak taat kepada Firman, mereka juga tanpa perkataan dimenangkan oleh kelakuan isterinya, 2jika mereka melihat, bagaimana murni dan salehnya hidup isteri mereka itu. 7Demikian juga kamu, hai suami-suami, hiduplah bijaksana dengan isterimu, sebagai kaum yang lebih lemah! Hormatilah mereka sebagai teman pewaris dari kasih karunia, yaitu kehidupan, supaya doamu jangan terhalang.

Sekarang apa yang ditakutkan dengan Perceraian….?, jawabnya adalah “Perzinahan”, perzinahan hanya akan memateraikan kita pada alam maut yaitu neraka yang menyala-nyala. Lagipula kita hanya diijinkan menikah satu kali seumur hidup kita kecuali dipisahkan oleh kematian/maut dan oleh perzinahan, inilah realitas tentang perceraian:
  1. Sebenarnya Tuhan tidak mengijinkan untuk bercerai seperti yang terdapat dalam Nats alkitab dalam matius 19:5-6 :
Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia.
  1. Lalu karena ketegaran hati manusia melalui nabi Musa maka manusia bisa bercerai tapi tidak bisa menikah/kawin lagi karena firman Tuhan berkata dalam Matius 19: 9: Tetapi Aku berkata kepadamu: Barangsiapa menceraikan isterinya, kecuali karena zinah, lalu kawin dengan perempuan lain, ia berbuat zinah.
Artinya boleh cerai tapi tak bisa menikah lagi karena itu namanya berjinah jadi kalau sudah cerai sebaiknya hidup sendiri dan lebih baik menjalankan firman Tuhan atau sebagai pengembala saja. Bisa cerai juga kalau penyebabnya adalah kalau salah satunya berzinah maka salah satunya bisa menggugat cerai. Dan yang dihianati bisa menikah dan yang berzinah sebaiknya bertobat dan jangan menikah lagi karena itu zinah. Bisa menikah kalau salah satunya koit.
Lantas bagaimana mengatasi perzinahan yang disebabkan jika kita sudah terlanjur bercerai dan menikah lagi?. Bertaubatlah..sisuami atau sisitri yang menikah lagi tersebut harus kembali kepada keadaan sebelum dia menikah lagi karena firman Tuhan jelas mengatakan bahwa jika salah satunya menikah lagi berarti dia berjinah atas istri atau suaminya itu (Matius 19:9 Tetapi Aku berkata kepadamu: Barangsiapa menceraikan isterinya, kecuali karena zinah, lalu kawin dengan perempuan lain, ia berbuat zinah). Jadi untuk menghindari perzinahan siistri atau sisuami yang berasal dari perceraian dan terlanjur menikah lagi maka sisuami atau istri tersebut harus berpisah dan kembali keeadaannya semula yaitu sendiri dan lebih baik melayani Tuhan. Bagaimana jika dari hasil perzinahannya /pernikahan keduanya itu dia memperoleh anak atau keturunan?, apakah anak tersebut adalah sah dimata Tuhan? Atau apakah anak tersebut adalah anak-anak terang atau sesat?. Anak yang terlahir dari  hasil perzinahan tetap sah dimata Tuhan karena masing-masing atau individu manusia yang akan mempertanggungjawabkan perbuatannya dihadapan Tuhan. Anak-anak yang terlahir baik dari pernikahan yang direstui Tuhan (tidak dari perzinahan) maupun hasil dari suatu perzinahan adalah anak-anak Tuhan bukan anak-anak tersebut yang berbuat dosa jadi mereka tidak bersalah dalam hal ini tetapi orang tuanyalah yang berdosa. 
Nasehat untuk pernikahan:
  1. Karena cinta merupakan landasan pernikahan maka biarlah pasangan menyelesaikan permasalahan dengan cinta pula.
  2. Hendaklah masing-masing dalam pasangan menyadari tugas dan tanggungjawabnya masing-masing sebagai bagian dari kodrat yang telah ditentukan oleh Sang Pencipta.
Hendaklah laki-laki menjadi laki-laki dengan tugas dan tangung jawabnya hendaklah perempuan menjadi perempuan sesuai dengan tugas dan tanggungjawabnya pula. Jika masing-masing pasangan menyadari ini pasti akan dapat mengatasi setiap persoalan dalam rumah tangga. Jangan saling menyalahkan, saling melempar tanggungjawab. Tugas suami bertanggungjawab dalam ekonomi keluarga dalam memenuhi kebutuhan seluruh anggota keluarga. Sedang tugas isrtri mengurus suami dan anak-anak. Jangan menyerobot tugas dan tanggungjawab pasangan kita. Misalnya pada kaum ibu atau istri (ini lajim ditemui) jangan merajai suami sehinga tidak lagi menjalankan kodrat penciptannya dengan benar. Ini juga ada efek dari emansipasi yang digembar gemborkan kaum hawa sehingga kebablasan. Jaga anak, suami. masak, cuci baju, suami. nah dianya sendiri kerjaannya nonton sinetron dan gossip para artis.  Ingatlah bahwa perempuan diciptakan untuk menolong laki-laki bukan untuk menguasainya. Dalam kejadian 2:20-23 dikatakan:
20Manusia itu memberi nama kepada segala ternak, kepada burung-burung di udara dan kepada segala binatang hutan, tetapi baginya sendiri ia tidak menjumpai penolong yang sepadan dengan dia.21Lalu TUHAN Allah membuat manusia itu tidur nyenyak; ketika ia tidur, TUHAN Allah mengambil salah satu rusuk dari padanya, lalu menutup tempat itu dengan daging.22Dan dari rusuk yang diambil TUHAN Allah dari manusia itu, dibangun-Nyalah seorang perempuan, lalu dibawa-Nya kepada manusia itu.23Lalu berkatalah manusia itu: Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki. Dan nasehat buat para ibu/istri seperti yang terdapat dalam efesus 5 : 22-24:
22Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan,23karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh.24Karena itu sebagaimana jemaat tunduk kepada Kristus, demikian jugalah isteri kepada suami dalam segala sesuatu.

Dan dalam 1 petrus 3:1- 6:
Demikian juga kamu, hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, supaya jika ada di antara mereka yang tidak taat kepada Firman, mereka juga tanpa perkataan dimenangkan oleh kelakuan isterinya,2jika mereka melihat, bagaimana murni dan salehnya hidup isteri mereka itu.3Perhiasanmu janganlah secara lahiriah, yaitu dengan mengepang-ngepang rambut, memakai perhiasan emas atau dengan mengenakan pakaian yang indah-indah,4tetapi perhiasanmu ialah manusia batiniah yang tersembunyi dengan perhiasan yang tidak binasa yang berasal dari roh yang lemah lembut dan tenteram, yang sangat berharga di mata Allah.5Sebab demikianlah caranya perempuan-perempuan kudus dahulu berdandan, yaitu perempuan-perempuan yang menaruh pengharapannya kepada Allah; mereka tunduk kepada suaminya,6sama seperti Sara taat kepada Abraham dan menamai dia tuannya. Dan kamu adalah anak-anaknya, jika kamu berbuat baik dan tidak takut akan ancaman.

Seperti nasehat Tuhan untuk para suami dalam efesus 5 : 25-30:

25Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya26untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman,27supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela. 28Demikian juga suami harus mengasihi isterinya sama seperti tubuhnya sendiri: Siapa yang mengasihi isterinya mengasihi dirinya sendiri.29Sebab tidak pernah orang membenci tubuhnya sendiri, tetapi mengasuhnya dan merawatinya, sama seperti Kristus terhadap jemaat,30karena kita adalah anggota tubuh-Nya.

Dan juga dalam 1 petrus 7:

7Demikian juga kamu, hai suami-suami, hiduplah bijaksana dengan isterimu, sebagai kaum yang lebih lemah! Hormatilah mereka sebagai teman pewaris dari kasih karunia, yaitu kehidupan, supaya doamu jangan terhalang.

“Kegalauan hati memang seringkali melengkapi duka yang kita alami, namun seharusnya keindahan cinta mampu memberi penyejuk bagi yang bahtera cintanya porak poranda didera badai masalah sehingga dua hati yang dulunya seia sekata kini berkeinginan kuat tuk berpisah . Dua hati yang dulu memiliki segalanya bersama kini ingin memilikinya sendiri-sendiri . Apa yang ada dibenakmu wahai sang pencinta dan dimana keagungan cintamu yang dulu malah kini berbalik menyalahkan dan ingin berpisah. Redamlah amarahmu, tekanlah egomu karena tiada yang patut dipersalahkan hanya hati yang tak mampu saling menerima kekurangan. Tiada yang salah tiada pula yang benar, keduanya benar dan keduanya pula salah. Mengapa berdusta dan mencoba berdalih jika hati sadar bahwa lidah yang kini kau gunakan berujar benci dan caci maki adalah lidah yang sama saat berujar cinta dan janji abadi. Wahai yang hatinya sedang bimbang teguhkanlah imanmu bahwa pernikahan bukanlah keinginan hatimu semata, bahwa semua itu adalah penggenapan takdir tuk hidup bersama selamanya tanpa ada kata berpisah. Sbab Tuhan yang berkeinginan mempersatukanmu masih Tuhan yang sama yang berkehendak menolak keinginan perceraianmu. Damaikan hati dan surutkan emosimu niscaya cinta kan bersemi sebab musim gugurmu tlah usai . Tiada yang abadi, tak satupun. Semua silih berganti. Tak selamanya hujan dan tak selamanya pula terik menerpa, semua pasti berganti semua pasti berlalu.  Jika hati mau sedikit bersabar, dibalik badai ada ketenangan, dibalik hujan ada pelangi bersiap untuk memberi warna terindah dalam hidup. Jalani takdir sembari bersabar dan tetap mohon kekuatan Ilahi. Badai pasti berlalu…….., pasti……. “.
                                                                                    ~Edison Siringoringo ~