SUKSES
DUNIA AKHIRAT
Oleh : Edison
Siringoringo
Sukses
merupakan impian semua orang, tak satu manusiapun menginginkan hidupnya hancur
dengan segudang kegagalan demi kegagalan. Semua ingin sukses, namun sayang
sukses dunia saja. Kita tak pernah berpikir bahwa keadaan dunia dan rohaniah
saling berhubungan dan mempengaruhi satu dengan yang lain. Sukses tidaklah
datang begitu saja, tidak jatuh dari langit tanpa ada sebabnya. Beberapa cerita
orang sukses duniawi mengatakan bahwa kesuksesan yang diraihnya atas kerja
keras dan usaha yang dilakukannya selama ini. Memang benar bahwa usaha yang
kita lakukan turut membantu pencapaian kesuksesan kita tapi itu hanya sekian
persen saja dan sebagai penentunya hanya restu dari Tuhan. Mungkin ada
pertanyaan bagaimana dengan orang yang hidupnya diluar Kristus?, toh mereka
sukses semua gak perlu doa ke Tuhan Yesus; gak perlu minta keTuhan Yesus tapi
sukses. Ya betul tapi suksesnya Cuma sukses duniawi tidak sukses surgawi. Satu
hal yang perlu kita tahu bahwa Kasih Tuhan berlaku untuk semua manusia. Gak
dibatasi manusianya yang begimana, gak lihat umur, jenis kelamin, agama,
status, dll. Tuhan tidak menciptakan yang tua aja, laki-laki aja, islam atau
Kristen aja, yang kaya aja, bukan..bukan itu. Tuhan menciptakan manusia tanpa
embel-embel duniawi seperti itu. Dengan kasihNya Tuhan menciptakan MANUSIA. Burung
saja dia pelihara, bunga bakung saja dia beri warna yang indah, apalagi
manusia. Untuk urusan sukses dunia memang oke tapi untuk surgawi, nanti
dulu…..Hanya saja sangat disayangkan jika kita melulu ngurusi urusan duniawi
saja dan mengkesampingkan urusan akhirat.
Pernahkah kita berpikir
bahwa yang terjadi dalam hidup kita adalah suatu kebetulan atau semata – mata
karna usaha kita sendiri. Kita ambil satu contoh, jika kita menanam pohon apel,
maka untuk mendapatkan buah apel kita harus membuat usaha untuk membuatnya
berbuah. Memang betul, saya sependapat bahwa kita harus menanam bibitnya,
menyiraminya, memupuknya, merawatnya, memberi pupuk buah dan daun agar cepat
dan berbuah baik. Akan tetapi satu hal yang sering kita lupakan bahwa kita tak dapat
menentukan masa depan buah apel tersebut apakah akan hidup, mati, berbuah, kena
hama, dan lain sebagainya. Walaupun kita telah memupuknya, telah menyiraminya
atau jelasnya kita telah merawatnya dengan baik, semua itu bukanlah jaminan
untuk dapat menentukan masa depan pohon apel tersebut. Kadangkala kenyataan
tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan. Saya hanya bisa memberi satu
jawaban bahwa masa depan buah apel tersebut apakah harus bertumbuh, layu,
bertumbuh tidak berbuah, berbuah tapi tidak baik buahnya, bertumbuh dan berbuah
banyak dan baik, dll, telah ditentukan jauh sebelum apel itu ditanam. Ada yang
mengaturnya demikian, apa….?, yang pasti bukan kita. Ada sesuatu kekuatan yang
mengaharuskannya demikian. Apakah itu…..?, kuasa Tuhan.
Sama halnya dengan hidup
kita bahwa seluruh umat manusia mendambakan kesuksesan bahkan berusaha sekuat
tenaga melakukan apa saja untuk meraihnya, mulai dari sekolah dasar sampai
sarjana, membuat diri banyak pengetahuan dengan belajar, mendapat prestasi
belajar yang baik dll. Sekarang mari kita lihat, apakah semuanya mendapatkan
kesuksesan….?, apakah kita mempunyai kuasa untuk meletakkan kesuksesan itu
ditangan kita?. Rasanya tidak, finally…ada yang sukses dan ada yang tidak.
Lantas apa yang membuat demikian….?. pernahkah kita mengalami atau saudara atau
keluarga atau sahabat atau siapa saja yang kita kenal dan tahu bahwa ada
sesuatu yang terjadi diluar kehendak kita?. Atau ada sesuatu kejadian yang kita
tidak sangka-sangka terjadi dalam hidup kita atau mereka?. Saya hanya punya
satu alasan bahwa apapun yang terjadi dalam hidup kita bahwa semua itu telah ada yang mengaturnya
yaitu Tuhan dan jalan hidup kita telah diatur bahkan jauh sebelum kita ada dan
kita hanya tinggal menjalaninya saja. Tidak ada yang kebetulan dalam hidup,
mungkin ada dari kita yang tidak memepercayai ini tetapi inilah rahasia Tuhan
dalam hidup kita. Lantas apakah jalan hidup yang sudah disuratkan dapat
diubah…?, ya dapat…..dengan iman, kasih dan pengharapan seperti yang akan
dibahas dalam tulisan ini.
Sebelum kita bicara lebih
jauh kearah sana ada baiknya kita terlebih dahulu mengenal hidup kita didunia
ini. Kehidupan didunia ini hanya sebagai tempat ujian bagi kita untuk
memperoleh kehidupan abadi diakhirat nanti. Kenapa saya katakan demikian?,
karena dunia ini hanya sementara saja. Buktinya, tanaman tumbuh lalu layu dan
mati. Binatang lahir tumbuh dan mati (ada yang mati karna sakit, mati sendiri
dan mati karna dimakan manusia), tembok atau gedung sekokoh apapun akan runtuh,
kayu sekuat apapun akan rapuh dan bukti lain lagi adalah bahwa manusia
mempunyai batas hidup yang kita sebut usia. Setelah manusia mati maka kemana
tujuan berikutnya?, apa selanjutnya?, apa manusia itu akan lenyap selamanya…,
tidak ada kelanjutan ceritanya lagi….?. salah…..cerita masih berlanjut. Menurut
alkitab manusia terdiri dari dua unsur, unsur daging dan unsur roh. Daging
hanya ada, hanya berlaku, hanya hidup, didunia saja. Setelah itu daging akan
lenyap kembali menjadi debu kembali ke-asal mula penciptaan seperti yang
diceritakan oleh alkitab. Sementara roh akan kembali ke-Sang Pencipta untuk
dimintai pertanggungjawaban perbuatannya bersama daging selama hidup didunia. Jadi
jika kita sadar bahwa dunia ini sebagai tempat untuk menguji roh kita dari
keinginan-keinginan daging atau duniawi. Jika kita sukses mengalahkan keinginan
daging maka sukses rohania sudah pasti menjadi milik kita dan surga sebagai
upahnya, tetapi jika gagal……sudah pasti neraka sebagai pelabuhan akhir roh
kita.
Sayang sekali…. manusia
hanya memfokuskan diri untuk sukses secara duniawi saja tanpa memperhatikan
kebutuhan rohaninya. Manusia berlomba lomba mendapatkan harta dan kekayaan,
menempuh cara apa saja untuk meraihnya, Cara halal maupun bukan halal adalah
cara yang lazim untuk digunakan. Padahal
seandainya kita sadar bahwa harta itu sangat bersifat sementara, sebenarnya
harta yang kita peroleh hanya untuk membantu kita hidup selama dalam pengujian
didunia ini, karena setelah kita mati maka harta tersebut akan tinggal karena
tempatnya hanya didunia saja. Harta digunakan untuk membeli makanan sebagai
pemuas nafsu makan kita saja, padahal kalau kita sadar makanan enak atau tidak
enak, makanan mahal atau murah, pasti berujung dibuang kedalam kloset. Sukses juga
hanya didefenisikan sepihak saja hanya untuk kepentingan duniawi. Bahkan jika
seseorang sukses secara rohaniawi tidak dianggap sebagai suatu kesuksesan,
Realitas kehidupan manusia ada
yang kaya dan ada yang miskin dimana masing – masing telah disuratkan dan
diberi tugas dan tanggung jawab masing-masing. Untuk orang kaya, Tuhan dengan
keras mengingatkan bahwa betapa sulitnya orang kaya masuk kedalam kerajaan
surga bahkan lebih mudah gajah masuk kedalam lubang jarum daripada orang kaya
masuk kedalam kerajaan surga (mat 19:23-24). Alasan sangat sesuai karena mereka
telah kaya upah secara duniawi dan minim upah surgawi. Semakin banyak hartanya
semakin susah untuk memberi atau menjalankan perintah Tuhan (mat 6:19-21).
Semakin banyak harta semakin ia diperbudak oleh harta dan lagipula cara dalam
mendapatkan harta selalu dilakukan dengan cara-cara diluar jalan Tuhan.
Bagaiamana dengan nasib simiskin?. Yang miskin sangat minim harta duniawi
tetapi mereka dijamin oleh Tuhan untuk memiliki kerajaan surga. Ini jaminan
tanpa syarat karena Tuhan sendiri mengatakan berbahagialah kamu yang miskin
dihadapan Tuhan karena kamu akan mewarisi kerajaan surga. Jamninan ini berlaku
bagi orang-orang yang tabah dalam kemiskinannya. Kata tabah sendiri berarti
walaupun miskin tetapi tetap dijalan Tuhan. Sebenarnya kenapa harus ada batasan
yang tegas antara miskin dan kaya….?. jawabannya sangat sederhana semua itu ada
untuk menggenapi pekerjaan Tuhan. Yang kaya dijinkan untuk kaya untuk melihat
apakah kekayaan yang dimilikinya diarahkan untuk kemuliaan Tuhan atau kepada hal
yang lain yang juga bersifat duniawi yang sifatnya hanya memuaskan diri sendiri.
Yang miskin memang diijinkan Tuhan sebagai tempat pelaksanaan tugas dan
kewajiban orang kaya. Kalau mereka tidak ada, atau semua manusia adalah orang
yang kaya harta, lantas kemana orang kaya akan mewujudkan kasih mereka. Jadi
sudah sepantasnya jika masing-masing tahu tugas dan tanggungjawab serta hak
masing-masing sesuai firman Tuhan maka akan terjadi keseimbangan dengan hasil
akhir sesuai dengan yang diinginkan Tuhan yaitu membawa manusia kembali ketaman
Eden atau surga yang Tuhan sediakan bagi umatNya. Nah sekarang muncul lagi
pertanyaan…., apakah keadaan ini bisa berubah sementara diatas tadi sudah jelas
dikatakan bahwa jalan hidup kita telah tersurat atau disuratkan Tuhan
sebagaimana adanya. Bisakah jalan itu dibelokkan….?. jawabnya bisa!, dengan
konsekwensi terjadi perubahan tugas dan tanggung jawab serta haknya yaitu yang
kaya mengayomi yang miskin dan yang miskin digunakan Tuhan sebagai alat untuk
orang kaya menjalankan kewajibannya. Dengan apa, bagaimana caranya?. Dengan
firman dan perintah Tuhan juga. Iman, kasih dan pengharapan. Ini berlaku untuk
sikaya dan simiskin, sama saja. Iniah kunci kesuksesan yang kita bicarakan
diawal. Iman, kasih dan pengharapan. Yang kaya lakukan ini pasti masuk surga.
Yang miskin melaksanakan ini maka pasti jadi kaya dan melakukan tugasnya
sebagai orang kaya sesuai firman, maka pasti masuk surga. (Kalau mau tetap
miskin juga gak apa-apa, yang penting dijamin Tuhan untuk masuk surga). Jadi
terpeliharalah keduanya, sikaya dan simiskin.
Mari kita lihat satu persatu
kunci sukses ini.
1. Iman
Menerima
Jesus sebagai Tuhan, menjadikan Tuhan Jesus sebagai pegangan hidup dan
melakukan segala pekerjaan dengan jalan Tuhan dan demi nama Tuha Yesus, berdoa
agar setiap usaha yang dilakukan diberkati oleh Tuhan dan percaya Tuhan Yesus
akan membantu dan mengabulkan semua keinginannya,(mat 7:7-14). Dalam Markus
11-24-26 Tuhan Yesus mengatakan: Karena itu Aku berkata kepadamu: apa
saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka
hal itu akan diberikan kepadamu.
2. Kasih
Ingat….,
inti dari kedatangan Tuhan kedunia ini adalah kasih jadi ini sangat penting.
Alkitab mengatakan iman tanpa kasih adalah hampa, kosong dan mati. Kasih adalah
perwujudan dari iman yang dapat kita lihat dari perbuatan-perbuatan kita yang
sesuai dengan perintah Tuhan. Dan inilah kunci kegagalan orang kaya untuk masuk
kerajaan surga dan kunci kegagalan orang miskin untuk menjadi kaya (mat
19:16-26). Jika ini dijalankan makan yang kaya akan masuk surga semakin
melengkapi dan menyempurnakan kesuksesannya dan jika ini dijalankan oleh
simiskin maka sama nasibnya seperti sikaya. Dan jika status sudah berubah maka
tugas dan tanggungjawabpun berubah pula secara otomatis. Jadi jelas salah yang
dikatakan oleh rhoma irama dalam lagunya bahwa yang kaya makin kaya dan yang
miskin makin miskin. Kunci ini aplikasinya ada pada nats alkitab ketika yesus
memberi perumpaan tentang kerajaan surga (Mat 25:31-46). Disana dikatakan bahwa
pada akhir jaman semua orang yang melakukan perintah Tuhan akan diletakkan
dibagian kanan untuk masuk kedalam surga. sedangkan yang tidak melaksanakan
perintah Tuhan diletakkan disebelah kiri untuk dibuang kedalam neraka dan
disana akan terdengar erangan dan kertak gigi. Tuhan Yesus mengatakan bahwa untuk
yang disebelah kanan bisa masuk kerajaan surga karena ketika Aku lapar kamu
memberi Aku makan, ketika Aku haus kamu member Aku minum, ketika Aku telanjang kamu
memberi Aku pakaian, ketika Aku orang asing kamu memberi Aku tumpangan, ketika
aku sakit kamu melawat Aku dan ketika Aku didalam penjara kamu mengunjungi Aku.
Inilah inti dari kasih, jika kita melakukan semua ini maka hidup kita akan
diubahkan dan berkat Tuhan akan mengalir atas hidup kita dan keluarga kita. Gak
usah jauh-jauh untuk aplikasi nats ini, gak usah jauh-jauh nyari orang miskin.
Mari kita mulai dari keluarga kita. Dalam sebuah keluarga tidak semuanya
bernasib baik. Jadi bagi saudara yang berkelimpahan, bantulah anggota keluarga
yang kekurangan. Dan sebaiknya hal ini dilakukan seperti dalam nats mat 6:1-4. Mengenai
apa yang hendak kita makan, pakai Tuhan juga sudah mengingatkan kita agar
jangan khawatir mengenai itu walaupun secara jelas Tuhan mengigatkan kita bahwa
sebelum semua itu digenapi dalam hidup kita maka kita terlebih dahulu
diharuskan mencari kerajaan Allah terlebih dahulu baru semuanya itu akan
ditambahkan dalam kehidupan kita. Seain itu ada beberapa hal yang membuat
kesuksesan urung untuk mendekati kita yaitu ketidakmampuan kita untuk
menjalankan perintah Tuhan terutama bagi orang kaya. Tuhan Yesus mengatakan,
jangan menolak orang yang meminta kepadamu, jangan meminta kepada orang yang
mengambil darimu. Jika bajumu diambil berikan juga jubahmu dan ini sangatlah
sulit rasanya menjalankannya. Sebab dimana hartamu berada disitu hatimu berada
artinya sayang harta sehingga sulit memberi.
3. Pengharapan
Tetaplah
berpengharapan kepada Tuhan, jangan putus asa karena keputus asaan hanya milik
iblis yang mencoba memutuskan hubungan kita dengan Tuhan. Orang putus asa tidak
akan melakukan apa-apa, orang putus asa akan menghujat Tuhan seolah-olah Tuhan
tidak peduli dengan nasib kita. Salah……tanggapan itu sangat salah, Tuhan sangat
peduli dalam setiap keadaan kita, dalam setiap detik hidup kita tak pernah
ditinggalkannya. Berpengharapanlah selalu pada Tuhan, percayalah…..kau pasti
mendapatkannya. Jika orang berpengharapan pada Tuhan maka dia akan setia
menanti jawaban setiap doa yang kita hanturkan. Ingat….tidak ada yang sia-sia ketika
kita meminta padanya. Seperti dalam alkitab dikatakan (mat 7:7-11) siapa yang
meminta akan menerima, siapa yang mencari akan mendapat, siapa yang megetuk
pintu akan dibukakan. dan percaya bahwa semua yang kamu doakan pasti dijawab
Tuhan dan semua yang kamu lakukan pasti berhasil. Pasti…….
Jadi kesimpulan untuk hidup
sukses dunia dan akhirat adalah:
1. Percaya
pada Yesus Kristus bahwa Dia akan membantu kita
2. Menjalankan
perintah Tuhan terutama tentang memberi makan, minum, tumpangan, melawat orang
sakit, mengunjungi orang dipenjara dan semua itu Tuhan katakan sebagai orang
hina (orang miskin)
3. Dan
tetap berpengharapan kepada Tuhan Yesus dengan meminta melalui doa-doa kita dan
jangan pernah putus asa. Percayalah…….
Sekarang tergantung kita memilih jalan, semua
Tuhan serahkan pada kita untuk memilih. Bukankah semuanya ada dalam alkitab
dalam missi Tuhan kedunia ini bahkan NyawaNya sendiri sebagai taruhannya untuk
menyampaikan firman itu?, Apakah itu semua adalah kebohongan….?, tidak…., sebab
itu adalah untuk menggenapi missi Tuhan yaitu mengembalikan manusia yang
diciptakanNya dengan kasih itu ketaman eden yang dia siapkan pada awal
penciptaan manusia yaitu surga yang abadi. Selain itu Tuhan tidak ingin manusia
yang dia kasihi itu didapatinya dalam kesusahan karena itu dia menyampaikan
segala sesuatunya didalam firmanNya yang terdapat dalam alkitab dan kita
tinggal menjalankannya saja. Sekarang terserah kita……., semua terserah kita!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar