PEMBUKA

"Suluhidup" merupakan blog yang berisi tentang tulisan-tulisan firman Tuhan yang semoga dapat menjadi suluhidup bagi masing-masing pembacanya......

Cari Blog Ini

Selasa, 07 November 2017

INGATLAH UNTUK PULANG…. Oleh: Edison Siringoringo


Dari balik tirai kulihat matahari mulai redup, sudah mulai malam rupanya.
Tetapi mengapa kuncup yang disana tak kunjung mekar padahal matahari berlelah menyinarinya, memberinya kekuatan untuk membuka kelopaknya satu persatu
Namun…. mengapa dia hanya diam?, dia begitu menikmati keadaannya yang saat ini
Begitu nyaman terasa hingga tak dirasanya hari tlah senja. Aku sedikit khawatir dengan keadaannya sebab aku tahu waktunya tak banyak lagi, sebab aku tahu setelah ini dia akan layu lalu kering dan debunya sirna ditiup angin yang memang sengaja melenyapkannya.
Mengapa ia tak mekar segera?, padahal dia bisa menyenangkan setiap orang dengan aromanya. Megapa dia tidak mekar saja yang dengan keindahan kelopak dan warnanya dapat memberi rasa nyaman bagi siapa saja yang melihatnya?.
Waktunya hampir habis tapi masih ada, segera mekarkan kelopakmu agar kau berguna bagi semua sebab jika tidak kau tak berarti apa-apa. Pemilikmu telah menyediakan tempat yang lebih indah, segeralah mekarkan kelopakmu selagi masih ada waktu yang tersisa……….


Puisi diatas mengandung arti singkat tentang pertobatan, pertobatan yang merupakan hal yang penting untuk dilakukan.

Pertobatan merupakan pembaharuan hidup sehingga kembali kepada Tuhan (kamus Alkitab). Pertobatan berarti pula kembali kejalan yang benar dan jalan yang benar dimaksudkan adalah jalan Tuhan tentunya. Bisa kita bayangkan maksud kembali kejalan yang benar jika kita tidak lakukan maka ada konsekwensi yang akan kita terima. Seandainya kita berjalan jauh mencari suatu alamat yang benar tetapi karena tidak tidak mengenal jelas jalan yang akan kita lalui maka tak palak lagi pasti kita akan kesasar, kita seakan berjalan menyusuri sesuatu yang tidak pasti. Kondisi kita semakin gak karuan, kita menjadi bingung, kelelahan, mungkin lapar, haus, lemas, muter muter menyusuri jalan yang sama, dsb. Nah kalau kita diperjalanan ternyata mendapatkan petunjuk atau alamat yang jelas maka kita akan berusaha untuk kembali kejalan yang benar dan itu membutuhkan beberapa konsekwensi. Mungkin ini beberapa konsekwensi yang kita dapati:
  1. Kita perlu cadangan makanan atau minuman atau uang atau pakaian yang kita miliki karena kita bakal lama diperjalanan
  2. Kita perlu waktu yang banyak untuk dapat kepada tujuan kita jika kita kembali kejalan semestinya walaupun untuk itu tergantung jauh tidaknya jalan yang sudah terlewati. Semakin pendek jaraknya semakin sedikit waktu yang diperlukan dan semakin jauh berarti semakin banyak waktu yang dibutuhkan.
  3. Kita perlu kendaraan untuk mempersingkat jarak tempuh kembali
  4. Kita perlu tenaga yang extra banyak untuk dapat kembali yang pasti kita akan kelelahan jika kembali kejalan yang semestinya
  5. Kita butuh fisik yang fit atau kesehatan yang memadai untuk dapat kembali kejalan yang seharusnya
  6. Kita butuh emosional yang stabil sebab jika tidak maka kita akan menjadi orang yang sangat emosional saat kita salah jalan
Nah konsekwensi diatas bisa disetarakan dengan pertobatan yang akan kita lakukan. Pertobatan itu memerlukan:
  1. Kita butuh makanan dan minuman rohani kita sebagai bahan untuk kekuatan kita melakukan perintah Allah. Ini yang paling utama, makannan dan minuman yang dimaksudkan disini bukanlah makanan dan minuman seperti yang biasa kita makan dan minum setiap harinyamelainkan firman dan perintah Allah. Semua itu ada didalam Alkitab kita tinggal membaca dan mencari tahunya saja sebab Tuhan kita Yesus Kristus telah menyampaikan segalanya sewaktu Dia menjadi manusia dan berada didunia ini.
  2. Kita perlu fisik yang baik untuk melakukan pertobatan. Kita butuh tenaga untuk melakukan perubahan besar dalam diri kita yang telah dikacaukan oleh sifat jahat kita, sifat tidak tahu berterimakasih kita. Untuk itu mintalah kekuatan kepada Tuhan agar kita dikuatkan dalam melakukan pertobatan kita.
  3. Kita butuh waktu untuk melakukan perbuatan baik sebagai bukti pertobatan kita sebagai ucapan syukur atas penebusan oleh Tuhan kita Yesus Kristus. Mintalah kepada Tuhan agar kita diberi waktu untuk menjalankan perintahNya.
  4. Kita perlu psikologi yang stabil. Mintalah kekuatan kepada Tuhan ketika kita gundah gulana, ketika kita marah, ketika mood kita kurang baik. Sebab kenyataannNya kita dapat mengaplikasikan firman yang kit abaca jika kita dalam kondisi psikologi yang stabil. Mintalah Tuhan untuk memenuhi diri kita dengan RohNya sehingga kita senantiasa dijaga baik tubuh maupun jiwa. Biarkan Darah Yesus yang tertumpah menyucikan tubuh dan jiwa kita maka kita akan terjaga secara fisik dan mental.
Nah kalau sudah seperti ini, kita sudah paham dan menyadari akan pertobatan maka kita akan lebih mudah untuk menjalankan missi pertobatan kita. Tak cukup hanya kemauan yang kuat untuk melakukan suatu pertobatan tetapi pengetahuan yang cukup (yang bisa kita akses dari alkitab) serta kemampuan secara fisik dan psikologis untuk melakukannya kita harus punya.
Pertobatan yang berarti kembali kejalan yang benar diperlukan dan sangat diperlukan karena kita telah lari atau keluar dari jalan yang semestinya yakni jalan yang diharapkan oleh Allah agar kita layak dihadapannya. Kita tidak hanya baik tapi harus kudus karena kekudusan hanya dapat bertemu dan bersatu dengan sesuatu yang kudus. Ketidak kudusan akan lenyap jika berhadapan dengan sesuatu yang kudus. Allah itu kudus dan kita ciptaanNya haruslah kudus agar dapat kembali kepadaNya untuk bertemu dan hidup bersama-sama dengan Allah. Pertanyaannya adalah, apakah kita telah kudus dan layak bertemu dengan Allah?, apakah perbuatan baik kita telah menguduskan kita?. Tidak….., tak satu manusiapun yang kudus, tak satu manusiapun yang baik, tak satu manusiapun yang baik, semuanya berdosa. Sebab Hukum Allah adalah mutlak, dosa tetaplah dosa. Tak ada satu perbuatan baik apapun yang dapat membatalkan dosa dan menguduskannya. Tak ada satu ritual keagamaan apapun yang dapat membatalkan dosa. Hanya Allah yang kudus yang dapat menguduskan sesuatu, hanya kehendakNya sajalah yang dapat menguduskan kita. Ya…..karena kasihNya, karena Dia mau, kitapun akhirnya disucikan olehNya sendiri. Dengan daragNya yang tertuang dikayu salib telah menjadi darah perjanjian atas penebusanNya. Jadi, jika kita mengingat kematian Yesus dikayu salib, maka ingatlah bahwa semua orang yang percaya telah ditebusNya dari dosa, telah disucikanNya, telah dikuduskanNya agar kita layak dihadapanNya. Itulah makna darah perjanjian. 

Beberapa poin yang perlu diperhatikan pada pertobatan:
  1. Perlunya Yesus sebagai penebus akan dosa-dosa kita
  2. Kesadaran akan perlunya pertobatan
  3. Penyesalan akan dosa-dosa kita
  4. Adanya surga sebagai tujuan akhir
  5. Waktu yang tersisa semakin sempit
  6. Perbuatan baik kita adalah konsekwensi dari penebusan oleh Kristus Yesus dan bukan perbuatan kita yang menguduskan kita
Bagaimanakah caranya bertobat?
  1. Menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamatmu dengan percaya dan mengaku dengan mulutmu. Percaya bahwa Yesus adalah firman Allah yang hidup (Allah yang telah menjadi manusia), Dia telah mati disalibkan, bangkit dari kematian, dan naik kesurga serta berjanji akan datang kembali untuk membawa orang-orang yang percaya kepadaNya.
  2. Tinggalkan pola hidup kita yang selama ini salah dan jelas-jelas salah.
  3. Berbuat baiklah layaknya orang yang telah dikuduskan. Seperti yang dijelaskan diatas bahwa bukanlah perbuatan baikmu yang telah menyelamatkanmu, yang telah menguduskanmu, yang telah melayakanmu melainkan kematian Yesus diatas kayu salib, pengorbananNya, curahan darahNyalah yang telah memantaskanmu dihadapan Allah. Perbuatan baik sebaik apapun tidak akan pernah dapat melayakanmu dihadapan Allah jika tidak karena pengorbananNya. Lagi pula, seperti yang telah saya jelaskan sebelumnya, tidak ada manusia yang baik dan hukum Allah sangatlah jelas bahwa sekecil apapun dosa yang kau perbuat itu pasti akan melanggengkanmu masuk kedalam neraka, ketidak pantasan dihadapan Allah. Lantas adakah gunanya kebaikanmu yang super baik itu diatas perbuatan dosamu?. Tidak, sama sekali tidak berguna karena dosa kecilmu telah menggiring dan memantaskanmu masuk kedalam neraka. Lantas masih tidak maukah kita berbuat baik sebagai ucapan syukur kita atas penebusanNya?. Jadi berbuat baiklah selayak orang yang telah mendapat pengampunan sebab perbuatanmu tidak lagi menentukan apakah kau layak masuk kedalam surge atau tidak tetapi mutlak karena penebusanNya. Lantas kenapa masih ragu, jika kamu memang sudah mengetahui fakta kebenarannya bahwa dialah satu - satunya jalan ( Akulah jalan kebenaran, dan hidup. Tidak ada yang datang kepada Allah kalau tidak melalui Aku) menuju surgaNya?. Mengapa kita masih juga memperdebatkan segala sesuatunya termasuk keabsahan keTuhanan Yesus Kristus. Saya yakin semua manusia mempunyai kemampuan untuk meyakini/atau mempercayai sesuatu. Percaya itu melebihi apa yang tampak bahkan yang abstrak sampai semu sekalipun dapat kita percayai. Lihatkan keberagaman keyakinan/kepercayaan yang melandasi agama diIndonesia ini?. Berbagai aliran namun semuanya dilandasi keyakinan. Jika demikian berarti kita juga bisa mempercayai keTuhannan Yesus Kristus. Allah yang sebagian kepercayaan mempercayai keberadaan Dia yang tidak nyata mengapa kita tidak bisa meyakini kalau Dia juga bisa menjadi manusia. Semua ini kuncinya adalah Iman.
Jadi saudaraku, jangan kerdilkan imanmu, semakin banyak kita mempercayai sesuatu yang mustahil, ganjil, tidak nyata, semu, abstrak, berarti bisa dipastikan semakin besarlah imanmu. Tuhan Yesus berkata jika kamu punya iman sebesar biji sesawi maka kamu bisa memindahkan pohon ketengah lautan dan mengembalikannya ketempatnya kembali. Ini adalah sesuatu yang mustahil dan hanya iman yang membuatnya mungkin. Tuhan juga berkata, percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu dan jangan bersandar pada pengertianmu sendiri, amin Tuhan Yesus memberkati. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar